Meriang aku meriang
terngiang-ngiang figurmu yang ayu.
Mengingat engkau yang selalu membayang
melayang-layang
di pikiranku sepanjang malam,
pagi, siang, dan entah sampai kapan.
Betapa menyedihkan hidupku
menanggung beban rindu
yang tak kunjung bertemu.
Bisakah kita bertemu sekarang?
Ah, sepertinya tidak mungkin bila engkau mau.
Sepertinya aku bukan harapanmu.
Entah kemana lagi aku cari penggantimu.
Bukankah Tuhan hanya menciptakan satu
dan sepertinya adalah kamu.
Menggigil sekujur tubuhku
sepertinya aku terkena pilu
dan sialnya kamu penawarku
Merenung,
risau,
bingung,
gelisah,
resah.
Komentar
Posting Komentar